KABAR21NEWS, Hingga saat ini pembangunan kereta api jalur Bandara Adi Soemarmo terus dikebut. Pembangunan belum selesai karena terkendala pembebasan lahan.
PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Jawa Tengah Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, Arief Sudyatmoko, menuturkan, saat ini proyek tersebut masih menghadapi kendala pembebasan lahan di wilayah Boyolali. Adapun pembahasan lahan di wilayah Solo sudah selesai.
"Di Boyolali ini masih tersisa pembebasan lahan hingga 2 hektar. Saat ini total pembebasan lahan sampai 80 persen," ucap dia saat ditemui di Stasiun Balapan Solo, Kamis (28/2).
Arief mengakui, pembebasan lahan terkendala karena beberapa warga masih menolak ganti rugi yang diberikan. Untuk itu, perlu ada upaya lebih lanjut untuk menyelesaikan proses tersebut.
"Kami perlu pendekatan untuk pengumpulan berkas. Makanya kami perlu bertemu langsung dengan pemilik lahan," ucapnya.
Ia memperkirakan pengerjaan jalur ini selesai pada bulan Juni 2019. Saat ini, pembangunan memasuki tahap konstruksi secara paralel. "Sebagian konstruksi sudah kami lakukan. Harapannya bisa segera beroperasi secepatnya," ucapnya.
Kepala Daop VI PT KAI Eko Purwanto menambahkan, proses pengerjaan kereta bandara secara keseluruhan sudah mencapai 65 persen. Saat ini Daop VI fokus mengerjakan ruang tunggu kereta bandara di Stasiun Balapan Solo.
"Kalau ruang tunggunya kami perkirakan April atau Mei sudah selesai. Kami juga mempersiapkan gerbang tersendiri untuk penumpang kereta bandara," tandasnya.
Editor: Tri Syamsudin